Friday 1 February 2008

Belanja Reksadana

Minggu ini berputar-putar di kota Garut, bolak-balik dari bank ke kantor dan sebaliknya, yup belanja reksadana, yah maklum kota kecil, info belum begitu banyak dan belum banyak juga yang berinvestasi di Reksadana, jadi agak ribet deh kemarin itu, kurang ini, kurang itu dll. Yang menjual dan membeli masih sama-sama meraba-raba:p. Jadi kenal banyak orang di bank tersebut, meskipun saya hanya investor kecil tapi sudah dilayani dengan cukup baik.

Masih newbie dibidang ini, nyari banyak info di internet maupun di intranet djp, jadi dapet banyak temen juga, jadi tahu ternyata banyak juga temen-temen satu instansi banyak yang jadi investor dan malah juga trader saham. Pengen juga main jadi trader saham, tapi masih kurang ilmunya, jadi nyobain reksadana dulu deh.

Kenapa milih di reksadana? ini karena menurutku investasi yang cocok buat orang pekerja sepertiku yang susah buat mengurusi usaha, susah nyari waktu luang. Juga karena profil resiko yang tidak besar sekali seperti kalau investasi di sektor riil.
alasanku memilih reksadana sebagai investasi:
1. mudah didapatkan*
Mudah didapat karena tinggal membeli saja di agen seperti di Bank Lippo, Bank Mandiri dll atau langsung ke manajer investasi.
2. murah
Murah karena bisa disapatkan dengan nominal uang yang lumayan kecil, mulai dari Duaratus ribuan**.
3. mudah dikelola
Mudah dikelola karena tinggal membeli dan diawasi aja perkembangannya, mudah pula penjualannya.
4. return
return karena berdasarkan kinerja historisnya***, hasil dari reksadana di Indonesia lumayan bagus, jauh lebih bagus daripada instrumen lain seperti tabungan, deposito, ori dll.

Yah, untuk orang kantoran, berinvestasi di reksadana kelihatannya lebih menguntungkan dan mudah daripada instrumen lain, semoga dapat memberikan hasil sesuai seperti yang diinginkan. Untuk yang berminat juga mau berinvestasi di reksadana, kenali dulu apa yang akan ada hadapi, baru maju untuk melangkah.



*agak susah untuk kota kecil, terbatas jumlah agennya
**tergantung jenis reksadana
***kinerja historis hanya salah satu patokan saja


No comments: